
1. Kerangka Debu di Balik Hujan (Aisha, maaf ini puisi untukmu)
Kerangka debu di balik hujan
Adalah kau berjubah lumpur
Menaiki mimbar waktu
Di hadapan juta mata air mata
Tak ada bentuk berimu rupa
Hilang kau dalam semua
Hanya sisa warna kelam di ujung mata
… kau
Hanya tinggal kusam catatan
Dalam lembar-lembar padah
Dan aku
Hanya memanggil-manggilmu dalam doa
2. Untuk Seorang Sahabat
Kau merpati putih
Membawa berita kesucian
Tentang negeri berbukit salju
Air syurgawi yang bening
Mengalir dalam matamu
Pelepas dahaga musafir
Yang haus dalam cita-cita
Menuju negeri di seberang sana
Akulah yang terlunta-lunta
dalam nestapa
berteduh dalam tatap sorot matamu
kau sahabatku
3. Sahabat yang Hilang
Ada sahabat yang hilang
Yang sering menjengukku dengan pena-pena tajamnya
Membangunkanku dengan syair-sayir lugunya
Malam tadi mimpiku bertemu mimpinya
Mungkin ia pedih dalam kesendirian
Menyusur gelap tak berbatas
Mengutip sepi tak terperi
Hingga sehelai surat ia selipkan dipejamku
Pagi ini kutemukan penanya tergeletak di pinggir jalan
Menunggu tuan yang siap memungutnya
Akulah dia…
4. Sahabat
Aku menunggui siang
membunuh lengang
sesalkan tingkahku padamu
Aku mengenangmu
sebagai sahabat
berbagi semangat
mengasah pikiran
Haruskah terhapus
semua kenangan
semua kisah yang
5. KURELAKAN DIRIMU
Tiada kudengar lagi canda tawamu
Persahabatan kita tinggal kenangan
Kau telah meninggalkan alam fana ini
Pupuslah sudah cerita persahabatan kita
Mengapa kau pergi
saat aku memerlukanmu
Disaat persahabatan kita
sedang berbunga
Kurelakan semua itu
Kembali ke atas
0 komentar:
>
Posting Komentar